Oleh: akubisadengar | Maret 24, 2009

Parenting Support I-CHAT/AKRAB di Palembang!!!

Pertemuan perdana di Palembang, untuk orang tua yg mempunyai anak/keluarga dengan gangguan pendengaran atau untuk orang yang peduli kepada kaum tuna rungu. Sebagai sarana menggali ilmu dan mendapatkan support untuk melatih anak agar dapat mendengar dan berbicara.

Lokasi: Rumah Limas Jl. Res. H. Razak no 6, Ilir Timur II, Palembang

Waktu, 26 Maret 2009, pukul 09.00 – selesai.


Tanggapan

  1. ditunggu laporannya ya….

  2. Iya nih. Paling nanti tante Ola sama Shafa ya yang bisa kirim-kirim kabar. 🙂

  3. Berikut adalah jawaban langsung dari Shafa di blognya di http://shafahk.multiply.com

    Alhamdulillah akhirnya Shafa bisa juga sampai ke Palembang.

    Terimakasih dr. Rizal sekeluarga yang telah mengundang Shafa untuk berbagi disana.

    Shafa ke Palembang bersama tante Ola beserta putri dan putranya (Yasmin dan Dani) dan Mas Wisnu beserta istrinya, Mbak Daning.

    Hari pertama tgl 26-3-09 ..

    Akhirnya kami sampai di Palembang dengan selamat, kami langsung dijemput oleh supir dr. Rizal. Sesampai di rumah dr. Rizal yang sudah dipenuhi tamu, kami langsung disambut dan kami langsung berbagi di rumahnya. Ternyata di Palembang panas juga, tapi kami tetap semangat untuk berbagi dan memberi motivasi untuk mereka.

    Setelah acaranya selesai, ada 2 guru SLB yang mengajak kami untuk mengujungi SLBnya, katanya bila kami datang kesana, orang tua pasti senang. Kami menerima dengan senang dan akan mengujungi SLB esok hari sebelum Mas Wisnu kembali pulang ke Bandung.

    Hari kedua tgl 27-3-09 ..

    Jam 9 kami mengujungi SLB yang sudah direncanakan kemarin. Kami datang langsung disambut oleh guru (guru yang kemarin mengundang kami). Kami langsung dikerumuni oleh para orang tua, saking banyak orang tua yang bertanya sampai Shafa dan Mas Wisnu bingung mau jawab yang mana dulu hihihi

    Shafa dan Mas Wisnu berjalan-jalan menuju kelas-kelas, ternyata disana banyak murid (katanya ada 80an anak). Shafa sangat terharu melihat kondisi ATR, karena rata2 pendengarannya hanya TR sedang berkisar 60dB sampai 90dB bahkan ada yang hanya 45dB, tapi mereka benar2 tidak mengeluarkan suara untuk berkomunikasi, mereka juga tidak mau menggunakan ABD.

    Oia, mereka tak menyangka bahwa Shafa tuna rungu, dikiranya Mas Wisnu aja yang tuna rungu. Shafa suruh raba telinga Shafa (kan tertutup dgn kerudung), tapi masih aja yang ga percaya, akhirnya Shafa tunjukin ABD Shafa.. Baru mereka percaya..

    Beberapa orang tuanya ada yang menangis ketika melihat Shafa bisa bicara, ada yang langsung sms ibu dan ada juga yang telpon ibu, disamping itu, ada juga ibu2 untuk meyakinkan dirinya mereka memegang kuping shafa apakah benar shafa pakai ABD, dan ada juga yang pura2 mengelus kepala Shafa supaya bisa tersentuh telinga Shafa apakah ada ABD nya. Tak ketinggalan juga guru2nya meraba telinga Shafa.

    Setelah Shafa dan mas Wisnu bicara mereka mulai percaya akan fungsi ABD, apalagi melihat adik Yasmin yang baru berumur 2,5 tahun sudah mulai mengikuti dan mengerti apa yang kita bicarakan. Shafa dan tante Ola bertanya kenapa tidak pakai ABD kepada para orang tuanya, mereka menjawab bahwa mereka tidak yakin akan ABD bisa membantu untuk bisa mendengar. Mereka bilang bahwa mereka sering dapat kunjungan dari produsen ABD dan menjelaskan fungsi ABD, tapi kata mereka, mereka tidak yakin karena mereka tidak ada bukti, jadi menurut mereka produsen tsb hanya jualan. Alhamdulillah setelah ketemu kami mereka mulai yakin akan ABD dan mereka akan membeli ABD baru lagi sebab ABD yang lama mungkin sudah rusak sebab tidak pernah dipake dan dirawat.

    Semoga saja ada manfaatnya kunjungan kami..


Tinggalkan komentar

Kategori